Selasa, 27 Januari 2009

JUNED - bag 5

"aku nggak tau, knapa orang yang lebih tau tujuannya, udah bisa cara melakukannya, malah nggak mau melakukannya. Ya, seperti aku ini. Aku udah tau solat itu wajib, udah hafal gimana cara melakukannya... tetep aja males"

"aku bingung harus tanya kepada siapa. Orang tuakutidak tau apa apa tentang ini, yang penting cuma kramas. Padahal klo belum mandi besar,solat nggak bakal diterima. Aku jadi bingung apa musti tetep solat dzuhur ato tidak?" ucap Juned dalam hati sambil merenung di belakang rumahnya.

Komar datang,
"gimana, Ned udah dapet?"
Juned tetep diam dan betah dengan gaya duduknya. Komar sedikit bingung.
"kamu knapa, Ned?" lanjutnya sambil duduk disamping Juned.
"aku bingung, Mar. Aku malu. Jangankan untuk tau caranya, niatnya aja orang tua aku nggak ngerti. Aku nggak tau, Mar harus tanya sama siapa lagi. Mau tanya sama kamu juga..., bisanya cuma enaknya doank" jawab Juned sedikit berpikir.

"iz... jangan begitu donk. Aku tau sedikit sedikit, cuma lupa nggak pernah nglakuin" Komar mencoba membela diri. Juned masih terus berpikir.
"aku tau skarang, ya udah, Mar. Aku kesana dulu ya..." ucap Juned kegirangan menepuk pundak Komar dan bergegas lari mengambil sepedanya.

Komar dibuatnya kebingungan dan penasaran.
"heh, mau kemana, Ned" teriaknya.
"ke rumah Ustad Amin" jawab Juned semangat mengayuh sepedanya.
"iya, Ned hati hati" lanjut Komar mendukung.

Dengan cepat Juned mengayuh sepedanya. Ia terus tersenyum karena yakin kalau Pak Ustad bisa membantu masalahnya.

Didepan rumah Ustad Amin, Juned masih tersenyum dan mencoba menenangkan diri.Baru melangkah dua kaki, Juned berhenti melihat anak anak berduyun duyun masuk kerumah Ustad Amin yang pintunya udah dibuka sedari tadi. Mungkin sudah saatnya mereka buat belajar mengaji.

Tapi aneh, biasanya kalau mengaji Ustad Amin selalu di mushola, knapa harsu dirumahnya?
Hal ini membuat Juned kambali berpikir. Dia bingung bercampur malu kalau harus bertanya pada Pak Ustad disaat beliau mengajar. Lantas Juned duduk termenung didepan rumah Pak Ustad menunggu sampai Pak Ustad selesai mengajar. Hari ini Juned musti pasrah dengan meninggalkan dua waktu solatnya, zubuh dan dzuhur.


nantikan kisah selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar