Senin, 12 Januari 2009

JUNED - bag 1

Pintu dan jendela rumah sudah tertutup rapat. Juned dan beberapa temannya sudah mulai tegang dengan apa yang mau dilihatnya. Sebuah kepingan VCD porno sudah masuk dalam VCD player. Layer televisi yang buram itu kini memunculkan gambar yang jelas.

"kamu bener, Ned. Mau ngelihat?" celetuk Udin mencoba meyakinkan Juned akan apa yang dilihatnya.

Juned tak berkata apa apa selain anggukan tanggung yang mungkin saja berarti kesetujuannya. Filmpun dimulai, Juned mulai tegang dan larut dalam hawa panas. Desahan lirih dari speaker TVpun makin membuat suasana kian memanas.

"tok! tok! tok!"
"Din..., Udin..." teriak seseorang dari luar.

Rupanya Bu Jaroh, Ibunya Udin pulang. Udin, si pemilik rumah langsung mengambil kaset VCD dan mematikan VCD player juga televisinya. Juned pun terpaksa pura pura mengambil buku pelajaran setelah merapikan posisi kemaluannya yang terlanjur tegang.

"Udin..., lagi pada ngapain sih? Pintu rumah pake dikunci segala?"
"iya mah..." jawab Udin berteriak sambil berlari menuju pintu depan.
"lagi ngapain sih? pintu rumah pake dikunci segala?" lanjut Bu Jaroh heran.
"lagi belajar mah" jawab Udin ketakutan.

"ya udah, Din. Aku pulang dulu, udah sore" Juned ikut kedepan dan langsung pamit pulang. "aku iya Din" yang lain mengikuti

..............

Malam sehabis solat isya, Juned merebahkan tubuhnya diatas kasurnya yang tipis. Pandangannya ke langit rumah masih mengisyaratkan sesuatu yang sedang dipikirnya. Juned masih ingat betul dengan adegan adegan yang dilihatnya dalam film itu. Sampai akhirnya Juned tertidur pulas. Dan malampun kian merambat.

Juned menelan air liur dalam tidurnya. Keringat dingin perlahan membasahi wajahnya. Tak lama, kemaluannya yang tegang itu menyisakan air yang cukup kental pada permukaan sarungnya.

Pengaturan nafasnya semakin tenang. Juned membuka matanya spontan meski rasa sedikit berat oleh suluh yang mengeratkan kelopak matanya. Tangan kiri Juned langsung menjamah cairan yang terasa begitu mengganggu posisi tidurnya. Lama mengusut, Juned perlahan mencium bekas cairan itu di ujung jarinya.

Juned semakin membuka matanya. Sambil secara spontan mengangkat tubuhnya dan makin mengusap usap cairan didalam sarungnya. juned berpikir.


nantikan kisah selanjutnya......, yang mau kasih koment dulu silahkan. Ditunggu, dan pasti dibalas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar